1. The Haunting of Hill House – Shirley Jackson
The Haunting of Hill House adalah karya horor klasik yang tidak boleh dilewatkan. Ceritanya berpusat pada seorang peneliti fenomena psikis. Ia mengundang orang-orang yang pernah mengalami kejadian supranatural untuk tinggal bersamanya di sebuah rumah yang diduga berhantu. Dalam buku ini, Shirley Jackson mengajarkan bagaimana menciptakan teror tanpa perlu benar-benar menunjukkan hal-hal menakutkan secara langsung. Melalui narasi cerdas dan atmosfer menyeramkan, novel ini berhasil membuat pembaca merasa cemas serta takut, meski hantu-hantunya lebih terasa daripada terlihat.
2. Mexican Gothic – Silvia Moreno-Garcia
Mexican Gothic membawa pembaca ke Meksiko tahun 1950-an, di mana seorang sosialita muda dari Mexico City, Noemí, dipanggil oleh sepupunya yang baru menikah dan terlihat sangat putus asa. Saat Noemí tiba di rumah sepupunya yang terpencil, ia menemukan bahwa rumah tersebut penuh dengan rahasia gelap dan kebohongan. Novel ini dipenuhi dengan tikungan cerita yang tidak terduga dan setiap halaman menyajikan kejutan baru sehingga membuat pembaca tidak bisa berhenti membacanya. Mexican Gothic juga mendapatkan pujian karena perpaduan elemen horor klasik dengan latar budaya dan sejarah Meksiko.
3. Starling House – Alix E. Harrow
Opal harus bekerja keras demi keluar dari lingkaran kemiskinan keluarganya. Ia mengambil pekerjaan membersihkan rumah tua yang tampak kosong dan menakutkan. Namun, ternyata rumah tersebut dihuni oleh pria muda yang tertutup. Seiring berjalannya cerita, Opal menyadari bahwa apa yang tampak di permukaan hanyalah sebagian kecil dari misteri sebenarnya. Alix E. Harrow sukses membawa kisah ini dengan alur yang tidak bisa ditebak. Pembaca mungkin mengira tahu arah ceritanya, tapi Harrow selalu berhasil memutarbalikkan harapan. Atmosfer menegangkan dari Starling House membuat pembaca tertarik sejak awal hingga akhir.
4. Silence for the Dead – Simone St. James
Silence for the Dead berlatar pada tahun 1919, di sebuah rumah sakit di Inggris yang menampung para tentara yang mengalami trauma mental akibat Perang Dunia I. Namun, rumah sakit tersebut menyimpan sejarah gelap yang membuat keadaan semakin buruk. Saat tentara yang rapuh secara mental ditempatkan di rumah dengan masa lalu penuh misteri, hasilnya tidak pernah baik. Simone St. James dikenal dengan cerita-cerita hantunya dan novel ini salah satunya. Dengan latar belakang sejarah yang kuat, Silence for the Dead berhasil memadukan elemen horor dan drama psikologis. Novel ini menawarkan perspektif unik tentang trauma dan bagaimana tempat dapat memengaruhi kondisi mental seseorang.
5. Rebecca – Daphne du Maurier
Rebecca sering dianggap sebagai cerita rumah berhantu meskipun tanpa kehadiran hantu yang nyata. Novel ini berkisah tentang seorang narator tanpa nama yang menikahi seorang duda kaya. Namun, setelah pindah ke rumah besar milik suaminya, ia mendapati bahwa kenangan akan istri pertama suaminya, Rebecca, tidak memberi tempat bagi kehidupan baru mereka. Daphne du Maurier menciptakan suasana yang penuh ketegangan dan misteri, meskipun horornya lebih bersifat psikologis daripada supranatural. Rebecca adalah kisah tentang bagaimana masa lalu bisa menghantui, bahkan tanpa kehadiran hantu fisik. Rebecca menjadi novel yang memikat tentang ingatan, cinta, dan obsesi.