Penelitian Ungkap 5 Manfaat Tak Terduga Membaca Novel Fiksi

Posted on

Fiksi adalah cerita atau latar yang berasal dari imajinasi dengan kata lain, tidak secara ketat berdasarkan sejarah atau fakta. Karya fiksi merupakan hasil dari imajinasi kreatif, jadi kecocokannya dengan dunia nyata biasanya diasumsikan oleh audiensnya. Kebenaran dalam karya fiksi tidak harus sejalan dengan kebenaran yang berlaku di dunia nyata. Misalnya kebenaran dari segi hukum, moral, agama, logika, dan sebagainya. Buku-buku fiksi seringkali dipandang sebelah mata gara-gara ceritanya yang dianggap cuma berisi khayalan. Padahal, buat para pecinta novel dan buku-buku jenis ini, justru penggambaran dan imajinasi sang pengarang itulah yang jadi poin asik dari buku-buku fiksi.

Di balik itu ternyata membaca novel memberikan manfaat tak terduga. Berikut manfaat membaca novel fiksi yang Liputan6.com lansir dari Wall Street Journal, Buffer, The Conversation, Jumat (7/6/2019).

1. Menggugah Empati

Ternyata, membaca novel fiksi bisa jadi salah satu cara paling efektif untuk menumbuhkan empati. Menurut hasil penelitian psikolog Raymond Mar mengungkapkan bahwa membayangkan cerita dalam novel fiksi akan mengaktifkan wilayah otak yang bertugas untuk memahami orang lain. Selain itu, novel juga membuat kita bisa membuka pemikiran dengan memandang dunia dari sisi lain.

2. Open-Minded atau pikiran menjadi terbuka

Meskipun bukan berisi pengetahuan atau semacamnya, alur cerita dan kejutan didalam plotnya bisa memicu kita menjadi lebih open minded. Ini karena kita tidak akan takut dengan hal-hal baru, kenalan baru, dan budaya baru seperti yang digambarkan dalam novel.

3. Memperkaya Tata Bahasa

Menurut penelitian Emory University, membaca novel bisa mengaktifkan wilayah otak temporal cortex kiri yang dapat meningkatkan pemahaman tata bahasa. Dan dibanding novel bergenre lain, novel fiksi/fantasi lah yang paling berdampak besar. Apalagi jika ternyata kamu terbiasa membaca novel berbahasa asing, misalkan Inggris.

4. Meningkatkan Memori

Membaca novel fiksi bisa meningkatkan memori, hal ini dikarenakan = cerita-cerita yang terekam sama otak kita itu ternyata bisa jadi terapi untuk otak agar lebih kebal dengan penurunan daya ingat dan penyakit alzheimer. Fakta diungkapkan oleh National Academy of Sciences yang mengatakan pembaca novel rutin lebih kuat 32% dibanding mereka yang tidak suka baca.

5. Kreativitas

Waktu melihat film, setting, tokoh, dan emosi digambarkan dan diwarnakan secara jelas. Lain halnya kalau kita membaca novel. Dalam novel Harry Potter misalnya, bentuk Hogwarts pasti digambarkan berbeda pada benak tiap orang. Nah di genre fiksi dan fantasi lah imajinasi ini bisa tergambar dengan sangat luas dan beragam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *